Kamis, 07 Oktober 2010

Apa yang kita cari....?


Bismillahirrahmanirrahimi
       Segala cinta kita berikan kepada Allah SWT sebagai ungkapan syukur dari seorang hamba, karena Dialah yang telah memberikan cinta yang sejati kepada hambaNya, cinta yang diberikan tanpa menghiraukan apakah hambaNya juga mencintaiNya ataukah hamba yang selalu mengabaikanNya. Inilah bentuk cinta sejati dari Sang Maha Cinta. Shalawat dan salam semoga tersampaikan kepada manusia yang memiliki kecintaan terhadap kebenaran , yang telah mengabdikan dirinya dengan penuh kecintaan kepada yang berhak dicintai,  Muhammad saw. Semoga terlimpah juga kepada orang-orang terdekat beliau yang selalu mencurahkan cinta kepadanya baik dikala susah maupun senang dan semoga kita bisa meraih cinta itu di akhirat kelak. Amin.
Saudaraku yang senantiasa dicintai oleh Allah…………….
Tenang dan bacalah  kalimat-kalimat ini yang ditulis oleh seorang saudara yang mencintai dan menyayangi antum….lalu ambillah kebaikan di setiap kalimat yang ada dalam tulisan ini. Akan menjadi tidak bermanfaat  jika antum hanya membaca tulisan ini kalimat demi kalimat, lalu antum buang  di tempat sampah setelah selesai dibaca tanpa mengambil manfaat dari untaian kalimat yang telah tersusun.
        Berabad jarak telah memisahkan kita dengan Rasulullah saw. Dan para sahabatnya. Jauhnya jarak ini telah menyebabkan banyaknya pergesaran moral dan nilai-nilai religius yang dulu dijunjung tinggi. Pada saat seperti inilah ditunggu kehadiran orang-orang yang berani menyuarakan kebenaran di kala kebanyakan orang takut membicarakannya akibat adanya tekanan dari berbagai pihak, yang menghidupkan sunnah di kala yang lain mematikannya ibarat air hujan yang jadi penyegar kemarau panjang.
Saudaraku, masih adakah tekad yang kuat dalam hatimu untuk tetap memegang teguh sunnah rasulmu? Ataukah tekad tersebut telah luntur sehingga engkau tidak lagi berjalan berdasarkan teladan yang pernah beliau contohkan? Padahal bukankah apa yang beliau contohkan adalah jalan menuju keselamatan?
        Saudaraku, kalau memang apa yang engkau lakukan itu hanya dalam rangka mencari keridhaan Allah semata, mengapa engkau mundur atau takut melangkah hanya karena anggapan orang? Kalau kehidupan akhirat yang kalian damba, mengapa harus berbalik ke belakang hanya karena caci maki mereka? Ingatlah! Saat engkau berbalik ke belakang dan merubah haluan langkahmu hanya karena caci maki atau anggapan negatif dari manusia maka hal itu merupakan pertanda kurangnya kemurnian dan ketulusanmu dalam berjuang.
Betapapun beratnya menegakkan dien Islam sekali-kali tidak boleh mundur dari medan juang. Bukankah Rasulullah saw. Juga pernah dicaci maki dan dicela oleh orang-orang kafir Quraisy bahkan beliau dianggap sebagai orang gila, karena berpegang teguh dengan apa yang Allah turunkan? Tetapi beliau sekali-kali tidak pernah mundur karenanya, bahkan semakin yakin dalam mempertahankan dien Islam. 
Dari hamba yang fakir ilmu dan fakir amal

0 komentar:

Posting Komentar